LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH (MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KELURAHAN TONDO)
LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH
KULIAH KERJA NYATA PROFESI INTEGRAL
TEMATIK POSDAYA
ANGKATAN 70 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2014/2015
UNIVERSITAS TADULAKO
MOTIVASI
KERJA PEGAWAI DI KANTOR KELURAHAN TONDO
KELURAHAN :
TONDO
KECAMATAN : MANTIKULORE
KOTA : PALU
Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya
Universitas Tadulako Angkatan 70 Semester Genap
Tahun Akademik 2014/2015
Disusun Oleh
ABDUL RAZAK
STBK. B 101 09 056
PUSAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KULIAH KERJA
NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2015
HALAMAN
PENGESAHAN
MOTIVASI
KERJA PEGAWAI DI KANTOR KELURAHAN TONDO
NAMA : ABDUL RAZAK
STAMBUK : B 101 09 056
PROGRAM
STUDI : ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
KELURAHAN : TONDO
KECAMATAN : MANTIKULORE
KOTA : PALU
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini telah
diperiksa dan disetujui oleh Dosen
Sesuai saran-saran Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Panitia Pelaksana KKN
Universitas Tadulako
DR. MUHTAR LUTFI, SE. M.Si
NIP. 19680202 199303 1 002
Palu, 22 April 2015
Menyetujui
Dosen Pembimbing
DR.
INTAM KURNIA, M.Si
NIP.19680727
200212 2 001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah
Rabbil Alamin, segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang tidak terhingga, yang telah dilimpahkan-Nya kepada Saya
selaku penulis sehingga dapat
menyelesaikan sebuah laporan individu karya tulis ilmiah dengan judul: “MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI
KANTOR KELURAHAN TONDO” sebagai syarat dalam pelaksanaaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi
Integral Tematik Posdaya Universitas Tadulako Angkatan
70 Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015.
Karya
Tulis Ilmiah (KTI) ini untuk menambah pengetahuan bagi penyusun sendiri maupun
berbagi pihak yang membacanya untuk dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
(KTI) ini, tentunya tidak lepas dari segala hambatan dan rintangan, namun
berkat bantuan berbagai pihak akhirnya Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat
diselesaikan dengan baik. Segala kecintaan dan kerendahan hati, penulis
haturkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis selama melaksanakan KKN serta membimbing dan membantu dalam
penyusunan karya ilmiah ini. Untuk itu ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :
1. Allah
SWT, Yang berkat atas Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga saya dapat
melaksanakan dan menyelesaikan Laporan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktu
yang ditentukan.
2. Bapak
Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir Cyio SE, MS, selaku Rektor Universitas Tadulako
Palu.
3. Bapak
Ir. Sagaf, MP, selaku Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Tadulako
Kota Palu.
4. Bapak
Dr. Sulbadana, SH. MH selaku Sekretaris Lembaga Pengabdian Masyarakat
Universitas Tadulako.
5. Bapak
Dr. H. Slamet Riadi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univestas Tadulako Palu.
6.
Seluruh Dosen Pusat Pengembangan Wilayah
Kuliah Kerja Nyata (P2WKKN) dan panitia
KKN Profesi integral Angkatan 70 Tematik Posdaya Smester Genap Tahun
Akademik 2014/2015.
7. Ibu Dr.
Intam Kurnia M.Si, selaku Dosen
yang membimbing dalam menyusun laporan Karya Tulis Ilmiah (KTI) terima kasih sudah meluangkan waktunya.
8. Teman-teman Posko
dan Seluruh teman-teman
KKN Angkatan 70 Khususnya di
Kampus UNTAD Kelurahan Tondo Kecamatan
Mantikulore Kota Palu yang tidak di sebut satu persatu Terima Kasih.
9. Bapak
Kepala Kelurahan beserta aparat Kelurahan setempat.
10. Masyarakat
Kelurahan Tondo.
11. Orang
tua yang telah memberikan bantuan moril dan material yang tetap setia dalam
mendukung hingga terselesaikannya Program KKN ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini Masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebeb itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak sangat diharapkan untuk dijadikan bahan acuan kedepan.
Akhir kata semoga Karya Tulis
Ilmiah (KTI) ini bermanfaat bagi kita
semua terutama diri penulis pribadi dan diharapkan karya ilmiah menjadi bahan
pertimbangan bagi kita semua.
Palu, 13 April 2015
Penyusun
ABDUL RAZAK
NIM. B 101 09 056
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN
i
KATA
PENGANTAR
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.1 Rumusan
Masalah
6
1.2 Tujuan
Dan Kegunaan 6
1.3.1. Tujuan
Penelitian
6
1.3.2. Kegunaan
Penelitian
6
BAB
II TINJAUAN TEORITIS
2.1
Pengertian Motivasi
8
2.2
Teori-Teori Motivasi
10
BAB
III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1
Sejarah Singkat Kelurahan Tondo 16
3.2
Kondisi Geografis 18
3.3
Kondisi Demografis 20
3.4 Kondisi
Sosial Budaya 22
3.5
Kondisi Ekonomi 23
BAB
IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis
Penelitian 26
4.2 Tempat Dan
Waktu Penelitian
26
4.3
Teknik Pengumpulan Data
26
4.4
Jenis Dan Sumber Data
27
BAB
V PEMBAHASAN
5.1
Motivasi Kerja Pegawai Di Kantor
Kelurahan Tondo 28
BAB
VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan 31
6.2 Saran 31
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
B. Sunber Lain
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Dokumentasi Wawancara
Peta Kelurahan Tondo
Bagan Struktur Organisasi Kelurahan Tondo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sumber
Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan
teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan
peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten
yang memiliki semangat dan kedisiplinan
yang tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya baik untuk individual maupun
tujuan organisasial.
Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara
perorangan ataupun kelompok, dan sumber daya manusia merupakan salah satu
penggerak utama atas kelancaran jalannya kegiatan sebuah organisasi, bahkan
maju mundurnya organisasi ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusianya.
Untuk itu setiap organisasi perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan pegawainya
sebagai usaha meningkatkan kinerja yang baik. Keberhasilan suatu organisasi
sangat dipengaruhi oleh kinerja individu pegawainya. Setiap organisasi maupun
organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai, dengan
harapan apa yang menjadi tujuan organisasi akan tercapai. Salah satu cara yang
ditempuh oleh organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawainya, misalnya dengan
melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, pemberian
motivasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Sumber daya manusia
mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu kegiatan usaha. Oleh karena
itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik karena hal tersebut
merupakan penentu nasib organisasi dimasa yang akan datang. Dimana sumber daya
manusia mencerminkan kualitas usaha yang diberikan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Menurut Gomes (2002:1): “SDM merupakan salah satu sumber daya yang
terdapat dalamorganisasi. Meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.” Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia memegang peranan
penting dalam suatu organisasi. Karena tidak satupun faktor yang dalam
kegiatan- kegiatan bisnis mempunyai dampak langsung pada kesejahteraan
organisasi selain dari pada sumber daya manusia.
Definisi diatas dapat
diartikan bahwa sumber daya manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan
personil atau pegawai bagi pencapai tujuan yang efektif tentang sasaran-sasaran
dan tujuan individu, organisasi, masyarakat nasioanal dan internasioanal.
Menurut Hamalik (2001:7) Sumber daya manusia adalah “ Tenaga kerja yang
memiliki potensi, kemampuan yang tepat guna, berpribadi dalam kategori tertentu
untuk bekerja dan berperan serta dalam pembangunan, sehingga berhasil guna bagi
dirinya dan masyarakat secara keseluruhan.” Menurut Hasibuan (2005:224) :”
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki induvidu. Perilaku dan
sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi
kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya,” Dari beberapa
pendapat yang telah dikemukakan diatas disimpulkan bahwa sumber daya manusia
merupakan faktor penting dan sangat menentukan karena merupakan modal utama
dalam pelaksanaan jalannya suatu organisasi, karena sumber daya manusia
merupakan satu sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan,
ketrampilan, pengetahuan, dan dorongan. Dan
dalam mengupayakan agar sumber daya manusia dapat diarahkan untuk mencapai
tujuan organisasi maka sumber daya manusia harus didorong dengan motivasi serta
diarahkan oleh kedisiplinan.
Motivasi
berhubungan dengan kebutuhan, yaitu kekurangan fisiologis ataupun psikologis
yang dirasakan oleh seseorang pada waktu tertentu. sehingga apabila terdapat
kekurangan kebutuhan tertentu maka seseorang akan lebih peka terhadap upaya
peningkatan motivasi dan atasannya.
Motivasi
dapat dipandang sebagai suatu mata rantai reaksi yang diawali dengan adanya
kebutuhan yang menimbulkan keinginan atau upaya mencapai tujuan yang
selanjutnya ketegangan yaitu keinginan yang belum terpenuhi, yang kemudian
menyebabkan timbulnya tindakan mengarah pada tujuan dan akhirnya memuaskan
keinginan yang timbul atau yang diperoleh.
Teori Maslow
mengasumsikan bahwa orang berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih pokok
sebelum berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi. Hal
yang penting dari teori Maslow ini adalah pemikirannya bahwa kebutuhan yang
telah terpenuhi berhenti daya motivasinya, atau dengan kata lain seseorang
tidak dapat di motivisir dengan imbalan berupa hal-hal yang telah dimiliki
olehnya. Sebagai contoh adalah bahwa seorang pegawai merasa upah yang bahwa
kebutuhan yang telah terpenuhi berhenti daya motivasinya, atau dengan kata lain
seseorang tidak dapat di motivisir dengan imbalan berupa hal-hal yang telah
dimiliki olehnya Sebagai contoh adalah bahwa seorang pegawai merasa upah yang
diterimanya telah mencukupi dan memenuhi kebutuhannya yang tidak mempunyai dava
motivasi lagi baginya.
Disiplin sangat penting untuk
pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat
mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun
kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan
menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik.
Kedisplinan merupakan fungsi operatif
Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik
disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi organisasi mencapai
hasil yang optimal.
Disiplin
yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah kerja,
semangat kerja, dan terwujudnya tujuan organisasi, pegawai, dan
masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para
bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif
dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara
dan meningkatkan kedisiplinan yang baik memang merupakan hal yang cukup sulit,
karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Terkadang kekurang
tahuan pegawai tentang peraturan, prosedur, dan akan kebijakan yang
ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk
mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi
kepada tenaga kerja. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan
secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional, dan
konsekuensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan
atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui
diskusi aktif. Menurut Henry Simamora (2004:610) : “Disiplin adalah prosedur
yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau
prosedur. Disiplin merupakan pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang
teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah
organisasi. Tindakan disipliner menuntut suatu hukuman terhadap pegawai yang
gagal memenuhi standar yang ditatapkan. Tindakan disipliner yang efektif
terpusat pada perilaku pegawai yang salah, bukan pada diri pegawai sebagai
pribadi”.
Disiplin yang baik mencerminkan
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan mendukung
terwujudnya tujuan organisasi. Disiplin harus ditegakan dalam suatu organisasi,
karena tanpa dukungan disiplin kerja yang baik, maka sulit bagi
organisasi atau organisasi untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan masalah diatas maka
penulis cenderung untuk membahas masalah “Motivasi
Kerja Pegawai Di Kantor Kelurahan Tondo”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian-uraian sebelumnya maka rumusan masalah yang diangkat dalam karya tulis
ini adalah :
Ø Bagaimana
gambaran motivasi kerja Pegawai di
lingkungan Kantor Kelurahan Tondo ?
1.3
Tujuan dan Kegunaan
Penelitian
1.3.1
Tujuan
Penelitian
Berkaitan dengan
rumusan masalah penelitian di atas maka hasil penelitian memiliki tujuan sebagai berikut:
Ø Untuk mengetahui gambaran motivasi kerja Pegawai di
lingkungan Kantor Kelurahan Tondo.
1.3.2
Kegunaan
Penelitian
Adapun kegunaan
penelitian ini adalah:
1. Kegunaan
Teoritis
a) Hasil
penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih konstruktif bagi pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya ilmu Administrasi
Negara.
b) Hasil
penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan kajian bagi mahasiswa
selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang relevan dengan kajian motivasi kerja pegawai.
2. Kegunaan
Praktis
a) Diharapkan
hasil penelitian ini dapat memberikan input
(masukan) bagi Pegawai
terkait khususnya di Kantor
Kelurahan Tondo mengenai motivasi kerja pegawai.
b) Diharapkan
hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait
dengan motivasi kerja pegawai.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1.4
Pengertian
motivasi
Motivasi
berasal dari kata latin “Movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak”. Motivasi
ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau
pengikut. Pengertian motivasi menurut beberapa ahli, antara lain :
Supardi dan Anwar
(2004:47) mengatakan motivasi
adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
guna mencapai tujuan.
Motivasi yang ada
pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan
pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati
tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang
tampak.
Rivai (2004:457) pengertian
motivasi adalah :
(1) Sebagai suatu
kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.
(2) Suatu kehlian dalam
mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga
keinginan pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
(3) Sebagai inisiasi
dan pengarahan tingkah laku. Pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran
tingkah laku.
(4) Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri.
(5) Sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Sedangkan
Amstrong (1994:P.68) mengatakan bahwa “motivasi adalah sesuatu yang membuat
orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu”. Dengan kata lain
motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan orang.
Edward
Murray (Mangkunegara, 2005,68-67) berpendapat bahwa karakteristik orang yang mempunyai
motivasi berprestasi tinggi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan
sesuatu dengan sebaik-baiknya
2. Melakukan
sesuatu dengan mencapai kesuksesan
3. Menyelesaikan
tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan
4. Berkeinginan
menjadi orang terkenal dan menguasai bidang tertentu
5. Melakukan
hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan
6. Mengerjakan
sesuatu yang sangat berarti
7. Melakukan
sesuatu yang lebih baik dari orang lain.
Motivasi
penting bagi suatu organisasi untuk memiliki anggota yang mampu bekerja, akan
tetapi hal tersebut akan menjadi tidak berarti apabila organisasi tidak mampu
membuat anggotanya bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Memotivasi pegawai
atau pegawai mendapat perhatian utama dari setiap pimpinan organisasi.
Alasannya adalah bahwa setiap pimpinan berupaya mencapai hasil melalui orang
lain (anggota organisasi), sehingga apabila tidak memotivasi mereka untuk
menyelesaikan suatu tugas dengan baik berarti seorang pemimpin telah gagal
menjalankan tugasnya. Yang menjadi persoalan adalah bahwa memotivasi bawahan
merupakan hal yang tidak mudah dilakukan karena manusia yang hares memotivasi
memiliki kompleksitas pribadi dengan perilaku yang tidak sama karena adanya
perbedaan kepribadian, kebutuhan, sasaran dan lain sebagainya.
Menurut Gary
Desler dalam fillipo (1993 : 328) melihat motivasi sebagai sesuatu yang
sederhana sekaligus rumit untuk dipraktekan, selengkapnya ia menyatakan :
“Motivasi merupakan hal yang sederhana karena orang-orang pada dasarnya
termotivasi atau terdorong untuk berperilaku cara tertentu yang dirasakan
mengarah dalam perolehan ganjaran. Dengan demikian memotivasi seseorang
tentunya mudah, usahakan saja untuk mengetahui apa yang dibutuhkannya dan
gunakan hal itu sebagai kemungkinan ganjaran (intensif)”.
2.2 Teori-Teori Motivasi
Secara garis besar, teori motivasi dikelompokkan ke dalam
tiga kelompok yaitu teori motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content
theory), teori motivasi dengan pendekatan proses (process theory) dan teori
motivasi dengan pendekatan penguat (reinforcement theory).Motivasi dapat
diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat
persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang
bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari
luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak
menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks
belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah
sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan
peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja
(prestasi) seseorang.
Dalam
konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk
memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:
1. Durasi
kegiatan
2. Frekuensi
kegiatan
3. Persistensi
pada kegiatan
4. Ketabahan,
keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan
dan
kesulitan
5. Devosi dan
pengorbanan untuk mencapai tujuan
6. Tingkat
aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
7. Tingkat
kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari
kegiatan
yang dilakukan.
8. Arah sikap
terhadap sasaran kegiatan
Untuk
memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa
Teori tentang motivasi, antara lain
:
1. Teori
Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan
dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami
antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai
kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku
kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan
memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
Kebutuhan
merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin
memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005)
mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
a.
Kebutuhan fisiologis, yaitu
kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan
fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling
dasar.
b.
Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan
akan perlindungan diri dari
ancaman, bahaya, pertentangan, dan
lingkungan hidup
c.
Kebutuhan untuk rasa memiliki
(sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi,
berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.
d.
Kebutuhan akan harga diri, yaitu
kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain.
e.
Kebutuhan untuk mengaktualisasikan
diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan
untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap
sesuatu
2. Teori
Keadilan
Keadilan
merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, jadi organisasi
harus bertindak adil terhadap setiap pegawainya. Penilaian dan pengakuan
mengenai perilaku pegawai harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat
perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input
dan juga hasil atau kontribusi masing-masing pegawai (Robbins, 2007).
3. Teori X dan
Y
Douglas
Mc Gregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama
pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif
disebut teori Y (Robbins, 2007). Mc Gregor menyimpulkan bahwa
pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok
asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap pegawai
berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
4. Teori
Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan Mc Clelland
dikemukakan oleh David Mc Clelland dan kawan-kawannya. Teori ini berfokus
pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
a. Kebutuhan
pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan mengungguli,
mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil.
b. Kebutuhan
akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
c. Kebutuhan
hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang
ramah dan akrab.
Apa yang tercakup dalam teori yang
mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu . Menurut model ini,
motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang
bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :
a. Persepsi
seseorang mengenai diri sendiri
b. Harga diri
c. Harapan
pribadi
d. Kebutuhaan
e. Keinginan
f. Kepuasan
kerja
g. Prestasi
kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal
mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
a. Jenis dan
sifat pekerjaan
b. Kelompok
kerja dimana seseorang bergabung
c. Organisasi
tempat bekerja
d. Situasi
lingkungan pada umumnya
e. Sistem
imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa motivasi dan kemampuan
adalah unsur-unsur yang membentuk kinerja seseorang dalam menjalankan
pekerjaannya atau tugasnya. Untuk kepentingan pendekatan dalam makalah ini,
selanjutnya teori dasar yang digunakan sebagai landasan untuk mengkaji analisis
kinerja pegawai dalam hubungannya dengan tupoksi adalah teori kinerja pegawai
(performance) yang diformulasikan oleh Keith Davis di atas, yaitu Human
Performance = Ability + Motivation. Teori tersebut akan diaplikasikan dengan
menggunakan berbagai sumber rujukan yang telah dimodifikasi sesuai dengan
permasalahan yang akan dikaji. Dengan demikian faktor-faktor motivasi dan
kemampuan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
1.1
Sejarah
Singkat Kelurahan Tondo
Kata “Tondo” berasal
dari kalimat “Petondo-tondo mangalabaku nemo mangala baku n’tona” yang diucapkan seorang Tadulako atau pemimpin
dari warga setempat yang hendak mengambil bekal makan siang usai membantu
pemuda-pemuda dari desa “Bora” dalam membuat “Jalan” yang saat
ini dikenal dengan jalan Trans Sulawesi dimasa Penjajahan Belanda tahun 1927. Kalimat di atas jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
“Telitilah mengambil bekal, jangan mengambil bekal orang lain”. Dari
kata “Petondo” inilah asal nama Kampung Tondo.
Awal mulanya Kelurahan Tondo adalah sebuah kampung yang terdiri dari beberapa
kampung yang bergabung menjadi kampung Tondo.
Sebelum tanggal 27 september 1978, kampung Tondo berubah statusnya menjadi
Desa Tondo dan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Tawaeli. Kemudian status
sebagai desa berubah menjadi Kelurahan sebagai dampak dari pembentukan
Kecamatan Palu menjadi wilayah kota Administratif Palu tanggal 27 september
1978 dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1978 serta atas dasar Dekontrasi
sesuai Undang-Undang No. 5 Tahun 1979 tentang pemerintahan di desa (Lembaran
Negara tahun 1979 No. 56, tambahan lembaran Negara No. 5153). Setelah itu
terbagi atas dua kecamatan yaitu Kecamatan Palu Barat dan Palu Timur, yang mana
Kelurahan Tondo termasuk salah satu Kelurahan dari dua Kelurahan di Kecamatan
Palu Timur yang sekarang menjadi kecamatan Matikulore.
Bagi anggota masyarakat yang ada
dikelurahan ini senantiasa lebih memprioritaskan pendidikan bagi anggota
keluarga dan anggota masyarakatnya. Hal ini terbukti bahwa masyarakat yang ada
di kelurahan ini pada umumnya memiliki semangat yang tinggi untuk menempuh
pendidikan dalam sekolah (Pendidikan Formal). KeProfesian ini terbukti bahwa
masyarakat di kelurahan ini dapat dikatakan mempunyai semangat yang tinggi
untuk meraih pendidikan yang lebih memadai yakni mulai dari Sekolah Dasar (SD)
sampai pada Perguruan Tinggi.
Sedang dalam pemerintahan desa kelurahan tondo telah
mengalami pergantian kepala Kelurahan sebagaimana termuat dalam tabel di bawah
:
No
|
NAMA
|
JABATAN
|
TAHUN
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
|
LAMALUNDU PALAWATIKA
DG. KARAJA LEMBAH
DG. MALAU DM. YOJOBODO
BUDU LATUMARA
BAHUSEN MUHAMMAD
LAHASAN YALIUWA
MOH. SADLY LESNUSA,S.Sos
MOH. HARIS KARIMIN, S. Sos
DJOIS TAYEB, S. Sos
MOH. GAUS IBRAHIM
HAFID TOTIWA, S.Sos
AMINUDIN, SH
Drs. ANDI LASOSU DM
|
Kepala Dusun
Kepala Dusun
Kepala Dusun
Kepala Dusun
Lurah
Lurah
Lurah
Lurah
Lurah
Lurah
Lurah
Lurah
Lurah
|
1930-1940
1940-1956
1957-1965
1965-1969
1969-1989
1989-1996
1996-1999
1999-2001
2001-2002
2002-2007
2007-2008
2008- 2013
2013-sekarang
|
Periodisasi kepemimpinan cukup memberikan perkembangan dan kemajuan
Kelurahan Tondo, dari waktu ke waktu lajunya pertumbuhan penduduk dan tuntutan
modernisasi kehidupan mengharuskan kelurahan membenahi diri menuju kemandirian
sebuah kelurahan.
3.2. Kondisi
Geografis
Secara geografis Kelurahan Tondo berada pada Wilayah Kecamatan Palu Timur
yang sekarang menjadi kecamatan Matikulore dengan luas wilayah 5.516 ha. Dari
segi topografi keadaan tanah Kecamatan Palu Timur, Kelurahan Tondo menurut
bentuk permukaan tanah dan ketinggian dari permukaan laut atara lain :
q
Datar : 50 %
q
Perbukitan : 40 %
q
Pegunungan : 10 %
q
Ketinggian dari permukaan laut : 2,5
– 25 mdpl
q
Nama sungai : vatutela
Sedangkan dari segi geografisnya maka Kelurahan Tondo terletak pada wilayah
kecamatan Palu Timur yang berbatasan dengan :
q Sebelah Utara
berbatasan dengan Kelurahan Layana
q Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kelurahan Talise
q Sebelah Barat
berbatasan dengan Teluk Palu
q Sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Parimo
Luas daratan Kelurahan Tondo adalah
55,16 Ha. Kelurahan Tondo terbagi dalam 14 RW dan 36 RT yaitu :
q Rukun Warga
(RW) 01 terdriri dari 3 (Tiga) Rukun Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 02 terdiri dari 3 (Tiga) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 03 terdiri dari 3 (Tiga) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 04 terdiri dari 3 (Tiga) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 05 terdiri dari 3 (Tiga) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 06 terdiri dari 3 (Tiga) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 07 terdiri dari 1 (Satu) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 08 terdiri dari 4 (Empat) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 09 terdiri dari 4 (Empat) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 10 terdiri dari 4 (Empat) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 11 terdiri dari 4 (Empat) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 12 terdiri dari 2 (Dua) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 13 terdiri dari 2 (Dua) Rukun
Tetangga (RT)
q Rukun Warga
(RW) 14 terdiri dari 1 (Satu) Rukun
Tetangga (RT)
Aksesibilitas
Dari Kelurahan
Tondo ke ibukota Kecamatan berjarak kurang lebih 7 km, jarak dari pusat
pemerintah kabupaten/kota 9 km, sedangkan jarak dari pusat ibukota provinsi 8
km. untuk mencapai Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur tidak ada hambatan
karena transportasi sudah begitu lancar dengan menggunakan sarana angkutan
darat dan bisa melalui dua jalur yaitu melewati jalan Trans Sulawesi dan
melewati jalan yang dikenal dengan jalan bukit Watulemo (eks MTQ).
3.3.
Kondisi Demografis
Jumlah penduduk kelurahan tondo yang
terdiri dari 14 RW dan 36 RT tercatat sejumlah 10.055 jiwa yang terdiri dari
2.697 KK. Aspek pendidikan merupakan salah satu bidang kehidupan yang harus diperhatikan, karena
pendidikan inilah yang sangat menentukan prospek atau masa depan kehidupan
masyarakat. Hal ini dianggap penting, karena dengan tingkat pendidikan yang
relative memadai, maka dapat memudahkan dan memaksimalkan berbagai aktifitas
untuk menggeluti suatu profesi dengan hasil atau produksi yang maksimal guna kemajuan diri sendiri, keluarga dan
masyarakat secara keseluruhan.
1. Data
Kependudukan berdasarkan jenis
kelamin
Sering dengan perkembangan
,perubahan data kependudukan dikelurahan
tondo mengalami perkembangan .jumlah ,jumlah penduduk yang didiami
kelurahan tondo sebanyak 11,736 Jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 3,28 KK yang tersebar diRT dan RW
,Adapun jumlah penduduk berdasarkan
jenis kelamin laki – laki 4,944
Jiwa dan Perempuan 5.129 Jiwa.Berikut ini akan
digambarkan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai
berkut :
KELURAHAN
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
KEPALA
KELUARGA
|
TOTAL
PENDUDUK
|
TONDO
|
5.568
|
5.600
|
2.839
|
11.168
|
Sumber data kependudukan dan pencatatan sipil kota palu 2014
2.
Data
Kependudukan berdasarkan Agama.
Data
Kependudukan berdasarkan Agama. Sebagai berikut :
KELURAHAN
|
ISLAM
|
KRISTEN
|
KATOLIK
|
HINDU
|
BUDHA
|
KONGHUCU
|
TONDO
|
10.229 Orang
|
629 Orang
|
107 Orang
|
112 Orang
|
27 Orang
|
1 Orang
|
Sumber data kependudukan dan pencatatan sipil kota palu 2014
3.
Data
Kependudukan berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin sebagai berikut :
NO
|
KELOMPOK
UMUR
|
LAKI - LAKI
|
PEREMPUAN
|
JUMLAH
|
1.
|
0 – 12 Bulan
|
10 Orang
|
17 Orang
|
27 Orang
|
2.
|
1 – 4 Tahun
|
277 Orang
|
322 Orang
|
599 Orang
|
3.
|
5 - 6 Tahun
|
178 Orang
|
209 Orang
|
387 Orang
|
4.
|
7 - 12 Tahun
|
660 Orang
|
664 Orang
|
1.324 Orang
|
5.
|
13- 15 Tahun
|
292 Orang
|
273 Orang
|
565 Orang
|
6.
|
16 -18 Tahun
|
305 Orang
|
278 Orang
|
583 Orang
|
7.
|
19 - 25 Tahun
|
895 Orang
|
935 Orang
|
1.830 Orang
|
8.
|
26 - 35Tahun
|
1.053 Orang
|
1.038 Orang
|
2.091 Orang
|
9.
|
36 - 45Tahun
|
874 Orang
|
962 Orang
|
1.836 Orang
|
10.
|
46 - 50 Tahun
|
393 Orang
|
359 Orang
|
752 Orang
|
11.
|
51-60 Tahun
|
444 Orang
|
384 Orang
|
828 Orang
|
12.
|
61 - Keatas
|
187 Orang
|
159 Orang
|
346 Orang
|
TOTAL
|
5.568 Orang
|
5.600 Orang
|
11.168 Orang
|
Sumber data kependudukan dan pencatatan sipil kota palu 2014
3.4. Kondisi Sosial Budaya
Masyarakat Kelurahan Tondo sebagian
besar adalah suku asli Kaili. Disamping itu terdapat suku-suku
lain seperti suku Bugis, Jawa, Mandar, Tator, Manado, Makasar, Gorontalo. Suku-suku ini
merupakan suku pendatang di Kelurahan Tondo yang sebagian menetap karena
mengadakan hubungan pernikahan dengan suku asli kaili.
Masyarakat Kelurahan Tondo meskipun
berasal dari suku asli Kaili tetapi dari segi bahasa masih terdapat sedikit
perbedaan. Adanya perbedaan bahasa ini menjadi sebuah cerita yang unik karena
dari hasil wawancara yang dilakukan perbedaan ini sudah ada sejak dulu masih
belum jelas keberadaannya. Dalam acara-acara adat masyarakat tondo selalu
menyediakan makanan khas yang mencerminkan kebudayaan setempat yang dikenal
makanan prasmanan yaitu jagung rebus, ubi rebus yang disajikan dengan sambal
(dabu-dabu). Mata pencaharian masyarakat tondo sebagian besar adalah pedagang
dan petani.
Dalam hal pekerjaan masyarakat tondo
tidak mengenal istilah perbedaan karena baik wanita ataupun pria keduanya
bekerja bersama-sama mencari uang. Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa
pihak wanita yang lebih menonjol dalam hal pekerjaa. Meskipun masyarakat tondo
khususnya masyarakat suku Kaili tingkat kehidupannya rendah tetapi mereka
memiliki bermacam-macam usaha yang digeluti seperti membuka service radio dan
bengkel motor.
Pengaruh modernisasi sudah sangat
mempengaruhi masyarakat tondo terutama suku asli yaitu suku Kaili. Terlihat
dari cara berbicara, berpakaian, bersikap/berperilaku. Meskipun tampak ada
perubahan tetapi masih memegang teguh tata cara dalam adat istiadat seperti
pernikahan adat yang masih sering dilakukan oleh masyarakat suku Kaili Tondo .
Masyarakat suku Kaili sepenuhnya tidak
lagi benar-benar asli suku Kaili karena ada istilah yang beredar yaitu peranakan
atau campuran, yang berarti terdapat darah luar yang telah bercampur dengan
darah asli. Hal ini dapat terlihat dari bentuk wajah yang tampak lebih
menarik, kulit yang lebih terang atau
sawo matang, hidung yang mancung dan bentuk tubuh yang bagus untuk seorang
wanita dan tinggi untuk seorang laki-laki. Adanya perbedaan ini bukan berarti
kehidupan sosial budaya di antara suku Kaili menjadi terputus perbedaan itu
dianggap sebagai sesuatu yang indah dan diterima dikalangan suku Kaili.
3.5. Kondisi
Ekonomi
Aktivitas masyarakat dalam menunjang
perekonomian di bagi dalam beberapa aspek antara lain :
A.
Pertanian
a.
Luas tanaman perkebunan kelapa :
10,25 ( Ha )
b. Jumlah pohon :
700
c. Luas
tanah kering menurut penggunaannya ( Ha )
Bangunan :
1.097
Kebun :
8.00
Rumput :
201
Tidak digunakan :
134
Kayu-kayuan :
400
Perkebunan :
63
Lainnya :
2434
B. Peternakan
a.
Banyak ternak besar
Sapi :
262
Kuda :
20
b. Banyaknya ternak kecil
Kambing : 975
Domba :
197
c. Banyaknya ternak Unggas
Ayam buras : 1500
Ayam ras : 54.800
Itik : 250
C. Nelayan
Dengan jumlah sebanyak 68 orang yang rata-rata
bertempat tinggal pada bagian
pesisir pantai.
D. Industri
a. Jumlah usaha menurut Golongan
Besar :
4
Sedang : 7
Kecil :
30
Kerajinan Rumah tangga : 28
b. Usaha perbengkelan dan service
Motor :
10
Service radio / tape : 5
c.
Jumlah bangunan tempat tinggal menurut
klasifikasinya
Permanen : 1.590
Semi permanen :
283
Sederhana : 268
d.
Bangunan sederhana menurut jenisnya
Tempat tinggal : 2.035
Bangunan
tempat tinggal : 103
Campuran : 106
Kondisi perekonomian masyarakat
kelurahan Tondo Kecamatan Palu Timur
dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dikatakan mapan, karena
dalam segi mata pencaharian yang begitu kompleks dan bervariasi sehingga dalam
skala prioritas pemberdayaan potensi yang memberikan jaminan terhadap
kemakmuran masyarakat sekitar.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah bersifat deskriptif karena penelitian ini hanya mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif
memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa
memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut (Dharma, 2008).
4.2.
Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat lokasi penelitian dilakukan
di kantor kelurahan Tondo kecamatan Mantikulore. waktu yang ditempuh dalam
penelitian ini dari tanggal 20 April 2015 – 22 April 2015
4.3. Teknik Pengumpulan
Data
Teknik
yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a.
Observasi, yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan penelitian.
Dalam penelitian ini, Peneliti melakukan observasi non partisipan, di mana
observasi yang dilakukan peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti. Peneliti
hanya sekedar sebagai pengamat.
b. Wawancara,
yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertatap muka dengan pegawai
di kantor kelurahan Tondo.
Pewawancara mengajukan pertanyaan kepada si narasumber berkaitan dengan penelitian
ini.
c. Studi
pustaka, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
dan mempelajari buku-buku, artikel, serta literatur lainnya berupa situs-situs website maupun karya-karya tulis ilmiah
yang dapat mendukung penelitian ini.
4.4. Jenis Dan Sumber
Data
a. Data
primer, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung peneliti secara
langsung dari sumber datanya.
b. Data
sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai
sumber yang telah ada.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Motivasi
Kerja Pegawai Di Kantor Kelurahan Tondo.
Berdasarkan
catatan hasil wawancara terhadap pegawai Kantor Kelurahan Tondo, dapat digambarkan beberapa hal antara lain. Pertama,
gambaran tentang motivasi kerja Pegawai di Kantor Kelurahan Tondo saat ini menujukkan kecenderungan
cukup baik hal ini dapat dilihat dari ketepatan pegawai dalam menyelesaikan
tugas dan fungsi yang diberikan sesuai dengan uraian tugas, sebagian besar
pegawai dalam penyelesaian tugas tepat batas waktu. Khususnya mengenai tugas
pelayanan ke masyarakat yang dapat dikatakan cepat dan tanggap.
Peran
pimpinan dalam hal ini kepala Tondo sangat
penting sebagai motivator dan pengayom dengan memberi contoh yang baik bagi pegawai
di kelurahan Tondo, pegawai kantor kelurahan Tondo seperti pegawai pada umumnya dipengaruhi oleh
kepemimpinan, kepemimpinan yang tegas, cepat dan tanggap,
Motivasi
seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor eksternal dan
faktor internal. Dari hasil pengamatan penulis di lapangan didapatkan beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai di kantor kelurahan Tondo adalah :
1. Kebutuhan Fisiologis
Kepala Lurah Tondo selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan
fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas,
seksual karna kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau di sebut
pula sebagai kebutuhan yang paling dasar guna menunjang peningkatan kinerja
pegawai di Kantor Kelurahan Tondo.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Kepala Lurah Tondo selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan
kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman,
bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup guna menunjang peningkatan kinerja pegawai
di Kantor Kelurahan Tondo.
3. Kebutuhan Untuk Rasa Memiliki (sosial)
Kepala Lurah Tondo selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan
kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial) yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk
mencintai serta dicintai guna menunjang peningkatan
kinerja pegawai di Kantor Kelurahan Tondo.
4. Kebutuhan Akan Harga Diri
Kepala Lurah Tondo selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan
kebutuhan harga diri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan
dihargai guna menunjang peningkatan kinerja pegawai di
Kantor Kelurahan Tondo.
5. Kebutuhan Untuk Mengaktualisasikan Diri
Kepala Lurah Tondo selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan
kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan, skill dan potensi serta Kebutuhan
untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap
sesuatu guna menunjang peningkatan kinerja pegawai di Kantor Kelurahan Tondo.
BAB VI
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Dari hasil
kajian dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat
motivasi kerja pegawai di lingkungan Kantor Kelurahan Tondo cukup baik hal ini
terlihat dari semangat pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
dengan baik dan tepat waktu.
2. Motivasi
kerja pegawai di lingkungan Kantor Kelurahan Tondo dipengaruhi oleh beberapa hal,
seperti : kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan rasa memiliki (sosial), kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan
untuk mengaktualisasikan diri.
3. Sikap
pemimpin dalam hal ini Kepala Kelurahan yang tegas, cepat dan tanggap turut
andil dalam memotivasi kerja pegawai di Kantor
Kelurahan Tondo.
1.2
Saran
1. Agar kondisi
motivasi kerja pegawai yang telah baik ini agar terus dipertahankan, karena
merupakan salah satu aset penting dalam keberhasilan organisasi.
2. Tingkat
motivasi kerja di Kantor Kelurahan Tondo dapat
menjadi contoh yang baik bagi kantor-kantor lain.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
KELURAHAN TONDO
![]() |
|||
![]() |
|||




















DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Gomes, Faustino Cardoso. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: Andi.
Prabu
Mangkunegara, Anwar, 2001, Manajemen
sumber Daya Manusia. PT. Remaja
Rasida Karya, Bandung
---------------------------,
Anwar, 2005, Manajemen sumber Daya
Manusia. PT. Remaja Rasida
Karya, Bandung
Robbins, P Stephen, Handyana Pujaatmaka (Penterjemah). 2007.
Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jakarta : PT.
Prenhallindo.
Siagian,
Sondang P. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan dan Perilaku
Administrasi, Jakarta : Bumi Aksara.
Sondang P. Siagian. 2001. Manajemen Strategik, Jakarta :
Bina Aksara.
Veithzal Rivai.
2004. Kiat memimpin abad ke- 21 PT. Raja Grafindo.
Jakarta.
B. Sumber Lain

PEDOMAN
WAWANCARA
MOTIVASI
KERJA PEGAWAI DI KANTOR KELURAHAN TONDO
KECAMATAN
MANTIKULORE KOTA PALU
IDENTITAS INFORMAN
Nama
Lengkap : Mursidin Siras
Tempat
dan Tanggal Lahir : Balukang, 21 september 1976
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Umur : 39 tahun
Alamat : Kelurahan Tondo
Pendidikan
Terakhir : S1. Agama Islam
Pangkat/Golongan : M/B/IVA
Jabatan :
KASI TRANTIB DAN KEBERSIHAN
Soal
1.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah selalu
memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan fisiologis guna menunjang
peningkatkan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
2.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah selalu
memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan rasa aman guna menunjang
peningkatkan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
3.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah
selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan rasa memiliki
(sosial) guna menunjang peningkatkan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
4.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah selalu
memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan harga diri guna menunjang
peningkatan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
5.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah selalu
Memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri guna menunjang peningkatan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
PEDOMAN
WAWANCARA
MOTIVASI
KERJA PEGAWAI DI KANTOR KELURAHAN TONDO
KECAMATAN
MANTIKULORE KOTA PALU
IDENTITAS INFORMAN
Nama
Lengkap : Kris Irawati
Tempat
dan Tanggal Lahir : Sidoarjo, 01 Desember 1982
Jenis
Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Umur : 33 tahun
Alamat : Jl. UNTAD I
Pendidikan
Terakhir : D.IV
Pangkat/Golongan : Penata III/C
Jabatan : KASI PEMERINTAHAN
Soal
1.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah
selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan fisiologis guna
menunjang peningkatkan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
2.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah
selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan rasa aman guna
menunjang peningkatkan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
3.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah
selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan rasa memiliki
(sosial) guna menunjang peningkatkan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
4.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah
selalu memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan harga diri guna
menunjang peningkatan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
5.
Menurut Bapak/Ibu apakah Kepala Lurah
selalu Memberikan motivasi terkait kepentingan akan kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri guna menunjang peningkatan kinerja pegawai?
Jawaban : YA, SUDAH
DOKUMENTASI WAWANCARA
MOTIVASI
KERJA PEGAWAI DI KANTOR KELURAHAN TONDO
KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU
|
|

Komentar
Posting Komentar